gurame Pictures, Images and Photos




budidaya gourami






PERSYARATAN LOKASI

1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,

tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat

menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat

pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%

untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3) Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada

ketinggian 50-400 m dpl.

4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam

tidak berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia

beracun, dan minyak/limbah pabrik.

5) Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang

mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan

gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air

yang diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan

secara polikultur, debit air yang ideal adalah antara 6-12 liter/detik.

6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.

7) Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.


PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

1) Kolam

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara

lain:

a. Kolam penyimpanan induk

Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan

kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam

tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm

dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

b. Kolam pemijahan

Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan

kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi

(tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan

adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100

cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur

berupa injuk atau ranting-ranting.

c. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan

Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam

antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama

pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu,

pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

d. Kolam pembesaran

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan

membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam

pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah

penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

e. Kolam/tempat pemberokan

Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan

Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:

a. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).

b. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian

bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.

c. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air.

Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan

air.

d. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi.

Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan

tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam

dibuat miring ke arah pintu keluar air.

e. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu

masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.

f. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang

disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu,

agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta

menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

2) Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame

diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu

untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,

baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg),

cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar

kekeruhan.


Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan

gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan

panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat

menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk

mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur

yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara

terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan

penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih),

sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk

menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),

scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),

seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk

segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

2. Pembibitan

1) Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:

a. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.

b. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).

c. Ukuran kepala relatif kecil

d. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.

e. Gerakan normal dan lincah.

f. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.

g. Berumur antara 2-5 tahun.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah

sebagai berikut:

a. Betina

- Dahi meninjol.

- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.

- Dagu putih kecoklatan.

- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.

- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

b. Jantan

- Dahi menonjol.

- Dasar sirip dada terang keputihan.

- Dagu kuning.

- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.

- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2) Pemeliharaan Induk

Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam

kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan.

Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan

sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa

dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan

takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

3) Pembenihan

Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam

penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam

kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai

berikut:

a. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan

dasar kolam.

b. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk

kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.

c. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

d. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500

gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air

hingga kedalaman 75 cm.

e. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30

ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari

induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang

kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan

sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan

berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

4) Pemeliharaan Bibit

Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan

pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam

pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah,

pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan

pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.

Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30

ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan.

Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau

daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata.

Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas

diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100

ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.


3. Pemeliharaan Pembesaran

1) Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun

monokultur.

a) Polikultur

Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau

lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame

yang cukup lambat.

b) Monokultur

Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus

berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm)

diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

2) Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada

umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan,

dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.

Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada

saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk

tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai

ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.

Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk

buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100

m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap

dasar dan sudut kolam.

3) Pemberian Pakan

Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun

di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan

alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun

pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun,

labu dan dadap.


Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi

dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk

gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali

setahun berturut-turut selama 5 tahun.

4) Pemeliharaan Kolam/Tambak

Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan

pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih

disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

HAMA DAN PENYAKIT
1. Penyakit

Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang

disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit.

Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya

gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat

penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya

adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.

Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban

gerakannya.


Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri,

virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit

yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:

1) Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama

di bagian dada, perut dan pangkal sirip.

2) Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi

pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3) Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.

Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan

dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala

stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan

pinset.

Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya,

dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:

1) Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

a. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak

penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.

b. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.

c. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60

menit dengan diawasi terus menerus.

d. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari

kemudian.

2) Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan

2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan

tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu

disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.

3) Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit

mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya: (1) siapkan wadah yang diisi air

bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai

rata; (2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat

ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja. (3) Setelah itu

segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya

dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4) pengobatan ulang dapat dilakukan

3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.

2. Hama

Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan

sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung

pemangsa.


PANEN

1. Penangkapan

Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya

dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk

diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung

benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang

pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada

saat dipanen.

Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang

diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3

tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat

0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35

cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat

mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air

disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari

cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

2. Pembersihan

Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok

dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya

gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam

pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan

benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu

diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.


PASCAPANEN

1) Penanganan ikan hidup

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam

keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke

konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat

C.

b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.

c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segar

Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang

perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.

b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.

c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak

dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan

daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan

seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi

kotak maksimum 50 cm.

3) Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan

jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian

ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es

lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian

juga antara ikan dengan penutup kotak.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen

benih adalah sebagai berikut:

1) Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan

tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong

plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

2) Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan

penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air

sumur yang telah diaerasi semalam.

3) Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.

Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan

aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m

atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat

menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5

cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran

benihnya.

4) Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a. Sistem terbuka

Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak

memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap

keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar

5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

b. Sistem tertutup

Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu

lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media

pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer

Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang

diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam

kantong plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekan

kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan

ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga

(airksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastik

dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos

yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat

diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan

adalah sebagai berikut:

1) Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam

10 liter air bersih).

2) Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam

setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik

terjadi perlahan-lahan.

3) Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2

menit.

4) Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan

benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan

dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat

juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin

sebanyak 4% selama 3-5 menit.

5) Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

1.Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di

daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Biaya produksi

a. Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,-

b. Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,-

c. Pakan

- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,- Rp. 420.000,-

- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,- Rp. 75.000,-

d. Obat

- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,- Rp 12.000,-

e. Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-

f. Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,-

Jumlah biaya produksi Rp. 5.089.700,-

2) Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,-

3) Keuntungan Rp. 4.510.300,-

4) Parameter kelayakan usaha

B/C Rasio = 1,89


2.Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.

disamping rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang.

Sudah menjadi tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi

syarat utama hidangan. Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu

sulit dan tidak memakan banyak biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai

menggemari, membudidayakan ikan ini, karena harga dari setiap bibitnya yang

murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat dari harga bibit. Harga dari

ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari bobot ikan tersebut.

Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp 8.000

tergantung keadaan pada saat itu.

kolam terpal

Just idea : Rangka kolam terpal knock down
Material C zincalum untuk rangka atap baja ringan dan screwnya, Kebutuhan untuk membuat kolam ukuran 2x2x1 m seperti di foto adalah sebagai berikut :
1. 4 batang C zincalum (panjang 6 m) dengan harga ditempat saya (Pondok Gede) sekitar 75 rb sebatang total 300 rb. Untuk kolam ukuran 2x2x1 m, dipotong 2m jumlah 8 batang dan 1m 8 batang
2. Screwnya 50 buah dengan harga 175 per buah total 8750
3. Penguat samping dari kayu atau bambu kira2 50 rb
Total rangka 300 rb + 8750 + 50 rb = 358750 dibulatkan 400 rb lah (lha kok banyak bener pembulatannya?, untuk biaya tidak terduga, )
Untuk terpal kebutuhannya sekitar 4.5x4.5 m (untuk kolam 2x2x1 m), harganya tergantung kualitas terpal yang mau dipakai.
Untuk pipa pembuangan menggunakan sok drat dalam, sok drat luar dan karet ban ditengahnya untuk menjepit terpal supaya tidak bocor. Sisanya diserahkan kepada kreatifitas kita untuk mengembangkan lebih lanjut prototype kolam terpal knock down ini. Keunguulan rangka knock down ini adalah anti karat, kalo bosen tinggal lipat terpalnya, lepas screw, ikat jadi 1 simpan di gudang deh
Mudah2an berguna bagi kita semua. Amin ya Allah.
Fotonya sebagai berikut :
Rangka kolam terpal knock down

budidaya lele phiton + sangkuriang

Pendahuluan :
Pemijahan ikan lele semi intensif yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam. Perkembangan dalam budidaya ikan lele khususnya dalam usaha pembenihan ikan lele telah mengalami kemajuan yang sangan pesat. Untuk merangsang pemijahan sekarang dapat digunakan hormon buatan atau hormon sintesis yang banyak diproduksi di luar negeri. Beberapa jenis hormon sintesis tersebut misalnya Ovaprim, Persyaratan agar penyuntikan dengan hormon dapat efektif maka induk ikan lele harus sudah mengandung telur yang siap untuk memijah (matang telur). Apabila kondisi induk tidak matang gonad, tentu injeksi hormon yang dilakukan tidak akan efektif (tidak berhasil).

Persiapan alat :
1.Alat Injeksi ukuran 1cc/ml
2.Hormon Ovaprim
3.Akuades
3.Styrofoam Box

Persiapan Kolam :
Untuk pemijahan 1 pasang lele, kami menggunakan kolam berukuran 2x3 meter dan ketinggian air 20 cm. Yang sudah di lengkapi dengan media ijuk.

Persiapan Induk :

Syarat indukan jantan
1.Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan ikan lele betina.
2.Warna kulit dada indukan jantan agak tua bila dibanding indukan betina.
3.Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
4.Gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng
5.Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal bila dibanding indukan ikan lele betina.
6.Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa+mani).
7.Kulit jantan lebih halus dibanding betina.

Syarat indukan betina
1.Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
2.Warna kulit dada agak terang.
3.Kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus.
4.Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
5.Perutnya lebih gembung dan lunak.
6.Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).

Menyuntik Induk Lele Dengan Hormon Ovaprim :

Timbang induk ikan lele (jantan dan betina) dan tentukan dosis Ovaprim.
Induk yang beratnya ± 1 kg, dosis hormon Ovaprim 0,3-0,5 ml. Bila beratnya 0,5 kg maka dosis yang diperlukan setengah nya, yakni 0,15 - 0,25 ml (sesuai petunjuk pada wadah hormon tersebut).
Sedot dengan alat injeksi spuit sebanyak hormon yang diperlukan, misalnya 0,5 ml. Usahakan posisi botol dan injeksi spuit tegak lurus, botol berada di atas. Setelah itu, sedot lagi dengan injeksi spuit yang sama akuades sebanyak 0,5 ml juga untuk mengencerkannya.

Tangkap induk lele dengan menggunakan seser induk. Kemudian seorang membantu memegang induk lele yang hendak disuntik (ikan betina terlebih dahulu) dengan menggunakan kain untuk menutup dan memegang kepala ikan dan memegang pangkal ekornya.
Kemudian suntikkan hormon yang sudah disiapkan tadi ke dalam daging lele di bagian punggung, setengah dosis di sebelah kiri dan setengah dosis disebelah kanan dengan kemiringan jarum sunik 40 – 45ยบ. Kedalaman jarum suntik ± 1 cm dan disesuaikan dengan besar kecilnya tubuh ikan.
Lakukan penyuntikan secara hati-hati. Setelah obat didorong masuk, jarum dicabut lalu bekas suntikkan ditekan/ditutup dangan jari telunjuk beberapa saat agar obat tidak keluar.


Pemberokan Induk Lele :
Setelah 1 pasang induk di suntik, segera masukkan ke dalam Styrofoam Box untuk di lakukan pemberokan selama 10 jam. Diusahakan lele di suntik antara jam 8-9 pagi, dan kira2 jam 6-7 malam sudah bisa di lepas di kolam pemijahan yang sudah di persiapkan dengan media ijuknya. Biarkan lele memijah secara alami dan telur-telur akan menempel pada ijuk pada ke esokan harinya.
Setelah pemijahan selesai, langsung angkat induk dan kembalikan ke kolamnya masing-masing. Telur akan menetas setelah 24 jam.

budidaya bawal air tawar

Pematangan Gonad

Pematangan gonad bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk ukuran 3 – 5 kg; beri pakan tambahan berupa pellet tenggelam sebanyak 3 persen/hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.

Seleksi

Seleksi induk bawal air tawar dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina yang matang gonad : perut gendut; gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin kemerahan, bila dipijit keluar cairan putih susu. Usahakan saat seleksi mengangkap ikan lebih dari satu, sebagai cadangan bila setelah diseleksi kurang matang.

Pemberokan

Pemberokan induk bawal air tawar dilakukan di bak selama semalam. Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 4 m, lebar 3 dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 hari; isi dengan air bersih setinggi 40 – 50; masukan 5 – 8 ekor induk; cm dan biarkan mengalir selama pemberokan. Catatan : Pemberokan bertujuan untuk membuang sisa pakan dalam tubuh dan mengurang kandungan lemak. Karena itu, selama pemberokan tidak diberi pakan tambahan.

Penyuntikan dengan ovaprim

Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim. (suplayer ovaprim dll). Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,6 ml ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan bagian punggung induk tersebut; masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 - 12 jam.

Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,2 ml/kg induk) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 0,4 ml/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,2 ml/kg induk jantan.

Penyuntikan dengan hypopisa

Penyuntikan bisa juga dengan larutan kelenjar hypopisa ikan mas. Caranya, tangkap induk betina yang sudah matang gonad; siapkan 2 kg ikan mas ukuran 0,5 kg untuk setiap kilogran induk betina; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutu insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat di bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan kelenjar hipofisa tersebut ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke bagian punggung induk betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 – 12 jam.

Catatan : penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,6 kg ikan mas/kg induk betina) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 1,4 kg ikan mas/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,6 ml/kg induk jantan.

Pengambilan sperma

Pengambilan sperma dilakukan setengah jam sebelum pengeluaran telur. Caranya, tangkap 1 ekor induk jantan yang sudah matang kelamin; lap hingga kering; bungkus tubuh induk dengan handuk kecil; pijit ke arah lubang kelamin; tampung sperma ke dalam mangkuk plastik atau cangkir gelas; campurkan 200 cc Natrium Clhorida (larutan fisiologis atau inpus); aduk hingga homogen. Catatan : pengeluaran sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang yang memegang kepala dan memijit dan satu orang lagi memegang ekor dan mangkuk plastik. Jaga agar sperma tidak terkena air.

Pengeluaran telur

Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 – 12 jam setelah penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 buah baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan handuk kecil atau lap; bungkus induk dengan handuk dan biarkan lubang telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur oleh pemegang kepala; tampung telur dalam baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk hingga rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah; telur siap ditetaskan.

Penetasan di akuarium

Penetasan telur bawal air tawar dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan 20 buah akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 30 cm; pasang tiga buah titik aerasi untuk setiap akuarium dan hidupkan selama penetasan; tebarkan tebar secara merata ke permukaan dasar akuarium; 2 – 3 hari kemudian buang sebagian airnya dan tambahkan air baru hingga mencapai ketinggian semula; 2 hari kemudian beri pakan berupa naupli artemia secukupmnya; lakukan panen pada hari ke tujuh dengan menggunakan gayung plastik; larva ini siap ditebar ke kolam penederan I.

Pendederan I di kolam

Pendederan I bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Pendederan I di bak tembok

Pendederan I bawal air tawar bisa juga dilakukan di bak tembok dan plastik. Caranya : siapkan bak tembok atau plastik berukuran panjang 3 m, lebar 1 m m dan tinggi 0,6 m; keringkan selama 2 hari; pasang lima buah 7 buah titik aerasi; pasang 4 buah pemanas air; masukan 100.000 larva hasil dari tempat penetasan; beri pakan berupa naupli artemia sampai hari ketujuh; siphon setiap hari (bersihkan dengan selang) sisa naupli artemia yang tidak termakan; beri pakan cincangan cacing rambut yang sudah dicuci dengan air bersih; siphon setiap hari cacing yang tidak termakan; panen setelah berumur 3 minggu; seleksi benih-benih tersebut dengan ayakan seleksi. Benih yang dipanen berukuran 0,5 – 1,0 inchi.

Pendederan II

Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri 2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.

Pendederan III

Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet; panen benih dilakukan sebulan kemudian.

Pembesaran

Pembesaran bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 6 - 8 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 – 500 kg.

Pembesaran di keramba jaring apung lapis pertama

Pembesaan bawal air tawar bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA). Caranya, siapkan sebuah kolam jaring apung lapis pertama; masukan 300 kg benih hasil pendedera III yang sudah diseleksi; beri pelet setiap hari secara adlibitum (beri saat lapar dan hentikan setelah kenyang; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah keramba jaring apung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1,5 – 2 ton.

Selamat mencoba, semoga sukses

PENEBARAN BENIH IKAN GOURAMI

Penebaran benih ikan GURAMI dilakukan pd saat kondisi kualitas dan kuantitas air kolam sudah betul2 siap dan baik utk pertumbuhan dan dilaksanakan pd waktu cuaca yg cukup sejuk,yaitu pada pagi atau sore hari.Prosedur Penebaran BENIH IKAN GURAMI adalah sbb:                                                                                                                                                  

  • Sebelum penebaran hendaknya dilakukan pengamatan dan pengukuran kualitas dan kuantitas  air kolam melalui petugas  PBI
  • Kualitas dan kuantitas air kolam yg baik diantaranya meliputi  suhu = 25 drjt C.  PH = 6,5 - 8,5.  Debit Air = 0,4 liter/detik sampai 0,7 Liter/detik untuk lahan 500 m2. Ketinggian Air=40-60 cm. Kecerahan > 30 cm
  • Penebaran benih pd pendederan 1 yaitu benih dr tingkat larva sampai ukuran 1-2 cm, dengan padat penebaran 100 ekor/ m2.
  • penebaran benih pd pendederan 2 yaitu benih dr ukuran 1-2 cm sampai menjadi benih ukuran 2-4cm,dengan padat penebaran 80 ekor/m2.
  • penebaran benih pd pendeederan 3 yaitu benih ukuran 2-4 cm sampai jd benih ukuran 4-6cm,padat penebaran 60 ekor/m2.
  • penebaran benih pd pendederan 4 yaitu benih dari ukuran 4-6cm sampai jd ukuran 6-8cm, padat penebaran 45ekor/m2
  • penebaran benih pd pendederan 5 yaitu benih ukuran 6-8cm sampai jd benih ukuran 8-11cm, padat penebaran 30ekor/m2.

kami adalah perusahaan / perorangan / kelompok tani perikanan

kami adalah perusahaan / perorangan / kelompok tani perikanan
yg menyediakan bibit gurame secara online untuk seluruh wilayah Indonesia, di karenakan di daerah kamilah satu-satunya di Indonesia yg menekuni usaha perikanan air tawar khususnya perikanan GURAMI/GURAME dengan spesifikasi pemijahan.
sehingga kami telah menjadi penyuplai telur gurami daripada hasil pemijahan / pendederan dari daerah kami.
pada awalnya kami telah sukses menyuplai bibit untuk wilayah Jawa Timur, kini kami telah lebih mampu untuk mensuplay untuk wilayah yg lebih luas lagi bahkan tidak menutup kemungkinan kami sedang mencoba peluang export
Selain usaha pemijahan ikan air tawar Gurame, tentu kami juga banyak lahan yg kami gunakan untuk pembesaran sehingga kami juga termasuk menghasilkan ikan gurami untuk ukuran konsumsi dalam stock yg bisa di kondisikan untuk permintaan partai besar,...tentunya kami ucapkan terimakasih pada pemerintah yg telah membantu meningkatkan usaha kami dari jajaran dinas sampai kepada Kementrian Perikanan dan Kelautan.
akhirnya kami bisa menyediakan kepada anda

KAMI MENYEDIAKAN:

* TELUR GURAME
* NENER GURAME
* BIBIT GURAME SIAP TEBAR
* INDUKAN GURAME ( SETELAN PASANGAN)
* GURAME KONSUMSI

KAMI TELAH BANYAK MEMBERIKAN PELATIHAN BUDIDAYA GURAMEH KEPADA PARA PETANI GURAMI DAN KAMI MENYEDIAKAN TELUR GURAME UNTUK PEMBESARAN, --> SAMPAI MENJADI UKURAN KONSUMSI MAUPUN INDUKAN.
INDUKAN YG ADA PADA LAMI ADALAH HASIL SELEKSI YG TELITI SEHINGGA MENGHASILKAN KUALITAS TELUR GURAMI YG SANGAT BAGUS

SEHINGGA KAMI ( KELOMPOK PERIKANAN KAMI) ADALAH YANG PERTAMA MENDAPAT SERTIFIKASI SNI DARI LIPI
Photobucket